Haid atau menstruasi adalah siklus alami yang dialami oleh setiap wanita. Namun, dalam budaya Jawa, terutama dalam kitab primbon, haid sering dikaitkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang diwariskan turun-temurun. Beberapa di antaranya dipercaya sebagai tanda atau firasat yang dapat memengaruhi kehidupan seseorang.
Tapi, sejauh mana kebenaran dari kepercayaan tersebut? Apakah semuanya hanya mitos, atau ada fakta yang bisa dibuktikan? Yuk, kita kupas 7 mitos dan fakta tentang haid dalam primbon Jawa yang masih dipercaya hingga saat ini!
Dalam primbon Jawa, dipercaya bahwa hari pertama menstruasi dapat memberikan pertanda bagi kehidupan seseorang di bulan tersebut. Misalnya:
Menurut primbon, jika seorang wanita mendapatkan haid pertama di tanggal ganjil (misalnya 1, 3, 5, dll.), itu pertanda baik—rejeki akan lancar dan hubungan percintaan akan harmonis. Sebaliknya, jika haid pertama jatuh di tanggal genap, dipercaya akan ada tantangan dalam bulan tersebut.
Dalam beberapa budaya, termasuk Jawa, ada kepercayaan bahwa wanita yang sedang haid tidak boleh memasak, terutama makanan tertentu seperti ketan atau santan, karena diyakini makanan tersebut tidak akan matang dengan sempurna atau rasanya akan berubah.
Beberapa orang percaya bahwa haid pertama dalam bulan tertentu bisa menjadi pertanda bahwa seseorang akan mengalami perubahan besar dalam hidupnya, seperti pindah rumah, mendapat pekerjaan baru, atau bertemu jodoh.
Ada kepercayaan bahwa jika seorang wanita mengalami haid di awal bulan, maka bulan tersebut akan membawa keberuntungan. Sebaliknya, jika haid datang di akhir bulan, bisa menjadi pertanda akan ada masalah atau hambatan dalam kehidupannya.
Beberapa kepercayaan Jawa menyebutkan bahwa saat haid, seorang wanita dianggap memiliki “energi spiritual” yang lebih kuat, baik dalam arti positif maupun negatif.
Dalam primbon Jawa, ada kepercayaan bahwa jika seorang wanita mengalami haid yang datang terlambat secara tiba-tiba tanpa sebab medis, bisa jadi ia sedang mengalami gangguan gaib atau terkena “ilmu pelet” dari seseorang yang ingin mempengaruhinya.
Meskipun banyak mitos tentang haid dalam primbon Jawa yang masih dipercaya, sebagian besar tidak memiliki dasar ilmiah. Siklus menstruasi lebih dipengaruhi oleh faktor biologis dan hormon daripada oleh hari, tanggal, atau energi spiritual.
Namun, kepercayaan ini tetap menjadi bagian dari budaya dan warisan leluhur yang menarik untuk dipelajari. Terlepas dari apakah Anda mempercayainya atau tidak, yang terpenting adalah tetap menjaga kesehatan dan memahami tubuh sendiri.